
Aina Nur Aini
ABSTRAK
Pendidikan Agama Islam (PAI) saat ini, menjadi mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Sebagai seorang pendidik, mengajar bukan hanya mentransfer ilmu kepada peserta didik, melainkan dalam mengajar terdapat aktivitas belajar yang memerlukan keterlibatan dan kerjasama antara guru dengan peserta didik, dan antar peserta didik yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PAI di kelas V SDN Kemasan 2 Surakarta terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Hal itu terlihat pada pembelajaran bersifat monoton, sehingga peserta didik kurang berminat dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik banyak yang asyik mengobrol dengan teman, sering keluar masuk kelas dengan alasan ke kamar kecil, sehingga tugas yang diberikan oleh guru tidak selesai sehingga perlu adanya metode dalam mengajar.
Rumusan dalam penelitian ini adalah apakah strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Kelas V SDN Kemasan 2 Surakarta tahun pelajaran 2023 / 2024?. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan bermanfaat bagi peneliti.
Berdasarkan tujuan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada kitab-kitab Allah dengan menggunakan penerapan pembelajaran Metode Card Sort dalam meningkatkan hasil belajar PAI kelas V di SDN Kemasan 2 Surakarta dapat ditemukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata keseluruhan yang meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata hasil siswa sebesar 77,5 dan presentase ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa dari 22 siswa atau 72,7%. Nilai pada siklus I tersebut mengalami peningkatkan pada siklus II dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 90 dan presentase ketuntasan 100 %.
Kata kunci:
Prestasi belajar, PAI, metode cart shot
PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam (PAI) saat ini, menjadi mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Pendidikan dalam Islam dipahami sebagai sebuah proses transformasi dan internalisasi ajaran-ajaran Islam terhadap anak didik, melalui proses pengembangan fitrah, agar memperoleh keseimbangan hidup dalam semua aspeknya. Dengan demikian, fungsi pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses pewarisan nilai-nilai budaya Islam untuk pengembangan potensi manusia, dan sekaligus proses produksi nilai-nilai budaya Islam baru sebagai hasil interaksi potensi dengan lingkungan dan konteks zamannya.
Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan telah melakukan pembaharuan sistem pendidikan. Usaha tersebut antara lain adalah penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajaran dalam pembelajaran. Hal itu merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka guru dituntut untuk merancang sejumlah pengalaman belajar. Peranan guru merupakan faktor utama dalam mendukung keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Salah
satu komponen penting yang menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah penggunaan alat peraga atau sering disebut dengan media pembelajaran. Belajar menggunakan media pembelajaran, cukup efektif dan ekonomis untuk merancang minat dan aktivitas belajar peserta didik, serta memberikan pemahaman yang jelas kepada peserta didik.
Penggunaan strategi pembelajaran yang monoton merupakan faktor utama gagalnya proses pembelajaran. Maka dari itu perlu dicari suatu strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi yang tepat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama dengan mempertimbangkan keadaan peserta didik sebagai objek pembelajaran.
Berdasarkan kondisi di atas, maka diperlukan alternatif strategi pemecahan pembelajaran yang dapat memberikan penyelesaian pada masalah tersebut. Strategi yang digunakan tentunya dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Strategi mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, strategi mengajar memiliki andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan strategi yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuanyang telah dirumuskan.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran PAI di SDN Kemasan 2 Surakarta adalah 75. Dari seluruh peserta didik yang berjumlah 22 siswa, ada 15 siswa (68%) yang mendapat nilai di atas 75, dan 7 siswa (32%) mendapat nilai di bawah KKM, dengan nilai rata-rata 72 masih terletak dibawah nilai KKM.
Dari pemaparan di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian deskriptif yang dilakukan di SDN Kemasan 2 Surakarta. Peneliti ingin mengkaji secara mendalam mengenai penerapan model belajar dengan Strategi Card Sort. Model ini merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang akan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Card Sort adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan). Dengan strategi Card Sort, diharapkan siswa tidak bosan dengan pembelajaran sehingga mereka dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan baik dan siswa dapat mencapai batas nilai KKM bahkan melampaui khususnya untuk sub pokok bahasan “Iman Kepada Kitab-kitab Allah“
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023 / 2024. Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDN Kemasan 2 Surakarta dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Jumlah siswa terdiri dari 10 laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Dalam penelitian ini peneliti dan guru berkolaborator dalam menjalankan proses belajar mengajar dikelas. Peneliti dalam penelitian ini menjadi observer aktif, yaitu telah bertindak sebagai pengamat dan juga menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Pendekatan pada penelitian tindakan kelas ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada tahap pra siklus ini hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kemasan 2 Surakarta materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan grafik hasil belajar siswa pra siklus dibawah ini:
Deskripsi Awal Sebelum Siklus (Pra Siklus)
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode Card Sort (Menyortir kartu) dikelas V SDN Kemasan 2 Surakarta tahun ajaran 2023 / 2024. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung siswa banyak tidak mengikuti kegiatan belajar dengan serius,
ada yang keluar masuk kelas, kebanyakan siswa mengantuk tidak fokus dan melakukan aktivitas sendiri yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan, karena masih banyak siswa hasil belajarnya masih dibawah rata-rata atau sangat rendah. Dalam hal ini terdapat indikasi rendahnya hasil belajar siswa, salah satunya karena dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode konvensional dimana siswa masih diajarkan melalui metode ceramah dan dikte. Siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah.
Berdasarkan permasalah-permasalahan yang ada maka direncanakan suatu tindakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran agar lebih efektif sehingga ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Card Sort dalam proses pembelajaran. Dalam pra siklus terdapat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Setelah proses pembelajaran dengan tidak menggunakan metode Card Sort belum mencapai hasil yang memuaskan. Dilihat dari presentase ketuntasanyang diperoleh pada pra siklus yakni sebesar 68,2%. Maka hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang diharapkan karena presentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target mencapai yang melebihi KKM sebanyak 85% dari jumlah siswa dalam kelas memenuhi kreteria ketuntasan belajar.
Hal ini dapat dilihat dari tabel perhitungan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi mengenal kitab-kitab Allah pada pra siklus pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Perhitungan Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan (Pra Siklus)
No | Responden | KKM | Nilai (x) | Keterangan | |
Tuntas | Belum Tuntas | ||||
1 | A | 75 | 84 | ✔ | |
2 | B | 75 | 56 | ✔ | |
3 | C | 75 | 91 | ✔ | |
4 | D | 75 | 34 | ✔ | |
5 | E | 75 | 94 | ✔ | |
6 | F | 75 | 91 | ✔ | |
7 | G | 75 | 52 | ✔ | |
8 | H | 75 | 94 | ✔ | |
9 | I | 75 | 75 | ✔ | |
10 | J | 75 | 84 | ✔ | |
11 | K | 75 | 28 | ✔ | |
12 | L | 75 | 36 | ✔ | |
13 | M | 75 | 80 | ✔ | |
14 | O | 75 | 67 | ✔ | |
15 | P | 75 | 86 | ✔ | |
16 | Q | 75 | 91 | ✔ | |
17 | R | 75 | 88 | ✔ | |
18 | S | 75 | 75 | ✔ | |
19 | T | 75 | 88 | ✔ | |
20 | U | 75 | 91 | ✔ | |
21 | V | 75 | 86 | ✔ | |
22 | W | 75 | 64 | ✔ | |
Jumlah | 1635 | ||||
Rata-rata kelas | 74,3 | ||||
Nilai tertinggi | 94 |
Nilai terendah | 28 |
Jumlah yang tuntas | 15 |
Jumlah yang belum tuntas | 7 |
Dari hasil belajar siswa sebelum tindakan (pra siklus) yaitu tertinggi 94 dari nilai terendah 28. Siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai <75 sebanyak 7 orang dan siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai ≥75 sebanyak 15 orang. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka hanya 68,1% siswa yang tuntas dengan kategori cukup.
Adapun frekuensi hasil prestasi belajar siswa sebelum tindakan pada Pendidikan Agama Islam materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Kelas V SDN Kemasan 2 Surakarta dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3
Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan
No. | Rentang Nilai | Frekuensi | Persentase (%) |
1 | 28-41,2 | 3 | 13,6 |
2 | 41,3-54,5 | 1 | 4,5 |
3 | 54,6-67,6 | 3 | 13,6 |
4 | 67,7-80,8 | 3 | 13,6 |
5 | 80,9-94 | 12 | 54,5 |
Jumlah | 22 | 100,0 |
Berdasarkan data di atas, apabila dibuat dalam bentuk grafik dapat dilihat pada grafik 4.1 di bawah ini:
Grafik 4.1
Grafik Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan
SIKLUS I
Kegiatan awal dari siklus I ini dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pra siklus yang menunjukkan beberapa kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung siswa banyak tidak mengikuti kegiatan belajar dengan serius, ada yang keluar masuk kelas, kebanyakan siswa mengantuk tidak fokus dan melakukan aktivitas sendiri yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan permasalah-permasalahan yang ada maka direncanakan suatu tindakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran agar lebih efektif sehingga ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Card Sort dalam proses pembelajaran. Dalam siklus I terdapat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Guru menjelaskan materi pembelajaran, sebelumnya siswa diberi tugas dengan memberikan kartu kepada siswa secara acak dengan kategori yang sama, setelah itu siswa diminta untuk mencari teman dengan berpasangan untuk menjelaskan di depan kelas setelah menemukan kartu dengan kategori yang sama.
Pada awal pertemuan siswa A memulai dengan membacakan pertanyaan pertama dan di jawab oleh siswa B. Setelah siswa selesai menjelaskan kartu tersebut selanjutnya guru menjelaskan tentang hal- hal yang masih di anggap perlu agar siswa mendapat pemahaman yang utuh. Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat mengambil hikmahnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan siswa mengerjakan tes formatif dari guru sebagai evaluasi.
Data hasil tes siklus I
Setelah diuji instrumen siklus I dengan proses pembelajaran menggunakan metode Card Sort sudah mengalami peningkatan dari pra siklus. Hasil belajar tentang materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Kelas V SDN Kemasan 2 Surakarta pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8
Perhitungan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No | Responden | KKM | Nilai (x) | Keterangan | |
Tuntas | Belum tuntas | ||||
1 | A | 75 | 100 | ✔ | |
2 | B | 75 | 75 | ✔ | |
3 | C | 75 | 95 | ✔ | |
4 | D | 75 | 75 | ✔ | |
5 | E | 75 | 100 | ✔ | |
6 | F | 75 | 90 | ✔ | |
7 | G | 75 | 50 | ✔ | |
8 | H | 75 | 90 | ✔ | |
9 | I | 75 | 55 | ✔ | |
10 | J | 75 | 60 | ✔ | |
11 | K | 75 | 50 | ✔ | |
12 | L | 75 | 75 | ✔ | |
13 | M | 75 | 40 | ✔ | |
14 | O | 75 | 90 | ✔ | |
15 | P | 75 | 90 | ✔ | |
16 | Q | 75 | 80 | ✔ | |
17 | R | 75 | 80 | ✔ | |
18 | S | 75 | 45 | ✔ | |
19 | T | 75 | 100 | ✔ | |
20 | U | 75 | 100 | ✔ | |
21 | V | 75 | 90 | ✔ | |
22 | W | 75 | 75 | ✔ | |
Jumlah | 1705 | ||||
Rata-rata kelas | 77,5 | ||||
Nilai tertinggi | 100 | ||||
Nilai terendah | 40 | ||||
Jumlah yang tuntas | 16 | ||||
Jumlah yang belum tuntas | 6 |
Adapun frekuensi hasil prestasi belajar siswa siklus I pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi mengenal kitab-kitab Allah di SDN Kemasan 2 Surakarta dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9
Tabel Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi beriman kepada Kitab-kitab Allah SDN Kemasan 2 Surakarta
No. | Rentang Nilai | Frekuensi | Persentase (%) |
1 | 40-52 | 4 | 18,1 |
2 | 53-64 | 2 | 9,1 |
3 | 65-76 | 4 | 18,1 |
4 | 77-88 | 2 | 9,1 |
5 | 89-100 | 10 | 45,45 |
Jumlah | 22 | 100,00 |
Dari data diatas dapat diketahui bahwa penggunaan model Card Sort dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus I dalam kategori cukup, sudah ada peningkatan hasil belajar dengan nilai ketuntasan 72,7% Sudah terjadi peningkatan dari pra siklus tetapi belum mencapai target kentuntasan sebesar 85% dari seluruh total siswa. Untuk itu penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan prestasi belajar berdasarkan target yang ingin dicapai.
Siklus II
Pada siklus II dengan formasi tempat duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya selanjutnya peneliti memberikan tugas pada siswa untuk melakukan diskusi dengan rekan-rekan mereka, langkah selanjutnya adalah peneliti membagikan potongan-potongan materi iman kepada kitab-kitab Allah yang penelitipersiapkan sebelumnya, kemudian siswa menerima potongan-potongan tersebut, peneliti memastikan setiap siswa memiliki potongan-potongan materi tersebut.
Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan dan menyajikan dengan materi pembelajaran mengenai Iman kepada kitab-kitab Allah kepada setiap siswa. Setelah guru menjelaskan dan menyajikan dengan materi tersebut, setelah itu guru mengintruksikan siswa untuk berkelompok, dimana tiap orang dalam kelompok itu 5 atau 6 orang. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalah-masalahan yang harus mereka diskusikan.
Setelah diskusi intra kelompok usai, salah satu anggota setiap kelompok diminta membacakan hasil diskusi kelompoknya. Setelah hasil diskusi kelompok selesai, peneliti meminta peserta didik untuk belajar memahami materi yang telah disampaikan.
Data hasil tes siklus II
Setelah diuji instrumen siklus II proses pembelajaran dengan menggunkan metode Card Sort sudah mengalami peningkatan dari siklus
I. Dilihat dari presentase ketuntasan yang diperoleh pada siklus yaitu sebesar 81,8 % dengan nilai rata-rata 85,9 dari 22 siswa yang mengikuti tes. Maka hasil yang diperoleh sudah mencapai hasil yang diharapkan. Karena presentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target mencapai 75% dari jumlah siswa dalam kelas memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel perhitungan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi beriman kepada kitab-kitab Allah pada siklus II di bawah ini:
Perhitungan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No | Responden | KKM | Nilai (x) | Keterangan | |
Tuntas | Belum Tuntas | ||||
1 | A | 75 | 95 | ✔ | |
2 | B | 75 | 90 | ✔ | |
3 | C | 75 | 95 | ✔ | |
4 | D | 75 | 90 | ✔ | |
5 | E | 75 | 100 | ✔ | |
6 | F | 75 | 95 | ✔ |
7 | G | 75 | 80 | ✔ | |
8 | H | 75 | 80 | ✔ | |
9 | I | 75 | 80 | ✔ | |
10 | J | 75 | 95 | ✔ | |
11 | K | 75 | 80 | ||
12 | L | 75 | 95 | ✔ | |
13 | N | 75 | 85 | ✔ | |
14 | O | 75 | 90 | ✔ | |
15 | P | 75 | 95 | ✔ | |
16 | Q | 75 | 90 | ✔ | |
17 | R | 75 | 95 | ✔ | |
18 | S | 75 | 80 | ✔ | |
19 | T | 75 | 100 | ✔ | |
20 | U | 75 | 95 | ✔ | |
21 | V | 75 | 90 | ✔ | |
22 | W | 75 | 85 | ✔ | |
Jumlah | 1980 | ||||
Rata-rata | 90 | ||||
Nilai Tertinggi | 100 | ||||
Nilai terendah | 80 | ||||
Siswa yang tuntas | 22 | ||||
Siswa yang belum tuntas | – |
Dari hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata yaitu 90. Dengan nilai terendah 80 dan tertinggi 100. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka 100 % siswa yang tuntas. Adapun frekuensi hasil prestasi belajar siswa siklus II pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi mengenal kitab-kitab Allah di SDN Kemasan 2 Surakarta dapat dilihat pada tabel 4.19 sebagai berikut.
Berdasarkan pengumpulan data dari pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaaran maka dapat diperoleh hasil yang terdapat pada tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 4.20
Hasil Lembar Obsevasi Guru Pada Siklus II
No | Aspek yang Diamati siklus I | Kreteria Penilaian | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
1 | Guru melakukan apersepsi | ✔ | ||||
2 | Guru memberikan motivasi | ✔ | ||||
3 | Guru menjelaskan tujuanyang akan dicapai | ✔ | ||||
4 | Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran CardSort | ✔ | ||||
5 | Guru mengelompokkan siswa | ✔ | ||||
6 | Guru mengontrol kesiapan diskusi | ✔ |
7 | Guru mengamati kesiapan diskusi | ✔ | ||||
8 | Guru mengontrol jalannya diskusi | ✔ | ||||
9 | Guru memberikankesempatan untuk bertanya | ✔ | ||||
10 | Guru melaksanakan diskusi kelas | ✔ | ||||
11 | Guru menyimpulkan dari hasil materi | ✔ | ||||
JUMLAH | 49 | |||||
RATA-RATA | 4,45 |
Keterangan: | ||
1 = kurang sekali | 2= kurang | |
3 = cukup | 4 = baik | 5 = sangat baik |
Berdasarkan jumlah skor dan nilai rata-rata dari hasil observasi yang diperoleh dari siklus II yaitu 49 skor dengan nilai rata-rata 4,45 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru menggunakan metode Card Sort sudah mendapat skor baik.
Hasil observasi siswa siklus II
Berdasarkan pengumpulan data dari pengamatan yang dilakukan terhadapat aktivitas siswa selama proses belajar berlangsung diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini:
Tabel 4.21
Hasil Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II
No | Aspek yang Diamati siklus I | Kreteria Penilaian | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
1 | Siswa termotivasi menerima pelajaran | ✔ | ||||
2 | Keseriusan siswa dalam menyimak tujauan pelajaran yang disampaikan | ✔ | ||||
3 | Siswa berkerjasama dengan berdasarkan kelompoknya masing- masing | ✔ |
4 | Kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran | ✔ | |||||
5 | Antusias siswa mengikuti KBM | dalam | ✔ | ||||
6 | Keaktifan siswa dalam proses belajar dengan mengunakan metode Card Sort | ✔ | |||||
7 | Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi | ✔ | |||||
8 | Keaktifan dalam bertanya | diskusi | ✔ | ||||
9 | Kelancaran siswa menjawab pertanyaan | dalam | ✔ | ||||
10 | Masing-masing kelompok melakukan diskusi kemudian dapat memahami metode pembelajaran Card Sort | ✔ | |||||
11 | Keseriusan siswa menyimak tujuan pelajaran yang disampaikan | ✔ | |||||
JUMLAH | 52 | ||||||
RATA-RATA | 4,72 |
Keterangan: | ||
1 = kurang sekali | 2 = kurang | |
3 = cukup | 4 = baik | 5 = sangat baik |
Berdasarkan jumlah skor dan nilai rata-rata dari hasil observasi yang diperoleh dari siklus II yaitu 52 skor dengan nilai rata-rata 4,72 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru menggunakan metode Card Sort sudah mendapat skor baik.
Hasil observasi guru dan siswa saat pembelajaran pada siklus II, peneliti mengatakan bahwa proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, ini dilihat dari observasi guru dan siswa yang telah diisi oleh observer yang hasilnya sudah baik.
Pada pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode Card Sort pada siklus II telah berjalan dengan baik. Dilihat dari presentase ketuntasan yang diperoleh siklus II yakni sebesar 100% dari 22 siswa yang mengikuti tes maka tidak ada siklus berikutnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI materi Iman kepada kitab-kitab Allah dengan menggunakan Penerapan pembelajaran Metode Card Sort dalam meningkatkan hasil belajar PAI kelas V di SDN Kemasan 2 Surakarta, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Penerapan pembelajaran metode card sort dalam meningkatkan hasil belajar PAI Iman kepada kitab-kitab Allah kelas V di SDN Kemasan 2 Surakarta Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata keseluruhan yang meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata hasil siswa sebesar 77,5 dan presentase ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa dari 22 siswa atau 72,7%. Nilai pada siklus I tersebut mengalami peningkatkan pada siklus II dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 90 dan presentase ketuntasan 100 %.
DAFTAR PUSTAKA
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Rosdakarya, 1997
Melvin L. Silberman, Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:Nuansa Cendikia, 2014
Suharsimi Ari Kunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2012
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2011 Saminanto, Ayo Praktek PTK, Semarang : RaSAIL, 2010
Moh. Roqib, Nurfuadi, Kepribadian Guru, Purwokerto : Stain Press, 2011 Sudaryanto, Kongres PAI, Surakarta : Harapan Masa, 1993
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Dirjend Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009
Edutaka.blogspot.co.id/2005/03/Strategi-Pembelajaran.Aktif-Tipe-index Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011
La Iru, La Ode Safiun Arihi, Pendekatan, Strategi, Strategi, Dan Model-model Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Presindo, 2012
Rohmad, Supriyanto, Pengantar Statistika, Yogyakarta : Kalimedia, 2015 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2010
Sugiyono, Strategi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, Jakarta : Alfabeta, 2010
JB. Baswara, Pepak Basa Jawa, Solo : Bringin
Karsidi, Model Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI, Solo : PT. TigaSerangkai Pustaka Mandiri, 2007
J. S Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusaka Sinar Harapan, 1996Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Referensi, 2012
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Sinar BaruAlgesindo,
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung : Rosdakarya.